Keajaiban
Sabar dan Shalat
Oleh: Muhammad Irfan Hasanuddin
Setiap manusia
tentu mendambakan pasangan hidup yang sholeh maupun sholehah. Karena tentu kita
menyakini bahwa semakin baik kualitas pasangan hidup kita, maka besar
kemungkinan akan menghasilkan keturunan yang berkualitas pula, meskipun
sebahagian orang mengatakan tidak selamanya demikian. Namun jika kembali kepada
sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “buah yang jatuh tidak jauh dari
pohonnya”, maka tentu kita akan berusaha mencari pasangan hidup sesuai
kriteria yang diharapkan.
Berbeda halnya
dengan salah seorang wanita, sebut saja Farihah nama yang sangat indah namun
tak seindah dengan perjalanan hidupnya. Ia nekad memilih pasangan hidup dengan
modal cinta semata tanpa memperhatikan asal usul dari calonnya tersebut. Ia pun
berhasil meyakinkan kedua orang tuanya untuk meraih restunya. Akhirnya ia pun menikah
serta memulai episode kehidupan yang baru.
Seiring berjalannya
waktu, lika liku kehidupan rumah tangga pun mulai bermunculan. Suaminya yang
dulu romantis berubah drastis, diluar dugaan, suami yang Ia banggakan dihadapan
kedua orang tuanya ternyata hanyalah seorang suami yang hidupnya dihabiskan
untuk berfoya-foya, minum minuman keras hingga main perempuan. Pergi malam pulang
pagi itulah kebiasaannya. Bahkan ketika marah, Ia tidak segan menggunakan
kekerasan.
Berbagai penderitaan
yang dialami oleh Farihah dihadapinya dengan tegar. Air mata hingga luka memar
pun ikut menghiasi wajahnya yang lugu. Dan hebatnya lagi ia tak pernah mengeluh
sedikitpun apa lagi mau melaporkan suaminya kepihak yang berwajib. Ia tetap ikhlas
dan bersabar menerima perlakuan suaminya tersebut. Setiap hari Farihah hanya
bisa bersabar serta bermunajab kepada yang Maha Kuasa berharap sebuah keajaiban,
semoga suatu saat nanti hati suaminya bisa luluh dan kembali ke jalan yang benar.
Setiap kesukaran
pasti ada kemudahan demikian firman Allah yang telah dirasakan oleh Farihah. Apa
yang Ia harapkan pun telah terjadi. Suaminya yang dulu ahli maksiat berubah 360
derajat menjadi orang shaleh. Entah apa yang merasukinya, yang jelas perubahan
sikap suaminya tersebut telah ia rasakan. Nada haru dalam sujudnya pun terdengar sangat
nyaring seraya mengucap syukur atas apa yang telah Ia dapatkan.
Kini Farihah
hidup dengan bahagia, tidak ada lagi tangisan sedih yang menghiasi, yang ada
hanyalah tangisan haru karena berbagai anugerah Ilahi terus Ia dapatkan. Rumah mewah,
harta yang melimpah, usaha yang sukses, hingga keturunan yang sholeh dan
sholehah pun menghiasi suasana rumah tangganya.
Kisah ini adalah
sebuah kisah nyata yang pernah diceritakan oleh kerabat saya, yang memberikan
penguatan penjelasan dalam penafsiran ayat tentang keajaiban sabar dan shalat. Apa yang Farihah alami
hanyalah sebahagian contoh dari persoalan kehidupan yang ada, dan tidak menutup
kemungkinan Allah akan memberikan ujian yang jauh lebih berat dari apa yang
Farihah alami. Intinya jadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Sebagaimana
firman Allah dalam QS al-Baqarah ayat 145
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Terjemah:
“Hai
orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar”.
Ayat
ini memberikan tuntunan kepada kita agar senantiasa memohon kepada Allah dengan
penuh kesabaran serta melakukan shalat dalam menjalani berbagai persoalan
kehidupan. Tentunya diawali dengan menaruh keyakinan yang penuh atas adanya pertolongan
Allah swt. Itu sebabnya yang dipanggil dalam ayat ini hanyalah orang-orang yang
beriman.
Penutup
dari ayat ini, Allah menyatakan diri-Nya bersama dengan orang-orang yang
bersabar. Hal ini mengisyaratkan bahwa seseorang yang ingin diberikan solusi
atas berbagai kesulitan hidup yang Ia alami, maka Ia harus terus bersama dengan
Allah dalam kondisi serta keadaan apapun. Dan teruslah bersabar serta yakin
akan pertolongan Allah karena buah dari kesabaran akan membawa kepada kebaikan
serta kebahagiaan.
والله أعلم بالصواب
Ternate, 12 Juli 2020
Perasaan 360 derajat itu putar balik pak, dari utara, balik lagi ke arah utara😀
BalasHapusKarena awal nya memang sholeh tapi berubah jd slah dan Alhamdulillah akhirnya kembali ke khittahnya
Hapus