Sabtu, 25 Juli 2020

Keajaiban Sabar Dan Shalat (5) Kisah Nyata Kesembuhan Dari Covid-19

Keajaiban Sabar Dan Shalat (5)

Kisah Nyata Kesembuhan Dari Covid-19

 Pasien Sembuh COVID-19 di Kota Bandung Hari Ini Bertambah 16 Orang

Bulan lalu sempat shock mendengar kabar dari salah seorang kolega tentang dosen saya yang dinyatakan covid-19. Dan alhamdulillah beberapa hari  yang lalu beliau dinyatakan sembuh. Olehnya itu beberapa nasehat penting dari beliau bisa dijadikan sebagai ikhtiar dalam menghadapi pandemi yang masih melanda negeri ini.

Dalam salah satu group wa, tersebar hasil rekaman wawancara beliau  tentang bagaimana seharusnya ketika menghadapi wabah tersebut. Awal mulanya memang beliau pernah mengalami gejala covid-19, kemudian setelah merasa sembuh, Ia pun kembali melaksanakan aktifitas seperti biasanya. Namun sehari setelah itu, beliau kembali merasakan sesak. Ia pun menelfon salah satu koleganya yang kebetulan seorang dokter di salah satu rumah sakit yang ada di kota Makassar. Kemudian mengkonsultasikan tentang keadaannya tersebut. Dan alhasil beliau disarankan untuk melakukan tes swab, yaitu salah satu prosedur tes kesehatan yang mesti dilalui sebelum dinyatakan positif covid-19. 

Sedih bercampur galau seakan tidak percaya menghiasi benak beliau ketika pertama kali mendaptkan kabar dari dinas kesehatan provinsi bahwa Ia dinyatakan positif covid-19. Respon keluarganya pun spontan tidak menerima keputusan tersebut, bahkan salah satu anaknya mensesalkan megapa Ibunya pergi untuk tes swab.

Sejenak beliau menenangkan diri sambil bermunajab kepada sang Ilahi. Meski  terasa berat memikul beban pikiran yang kian menghantui, Ia tetap berhusnu dzan kepada Allah sambil menerima keputusan-Nya, serta berusaha tegar menghadapi situasi tersebut.  

Beliau juga menyampaikan bahwa tidak seharusnya seorang hamba berkeluh kesah atas segala takdir yang telah  Allah tetapkan. Sebab hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah, melainkan hanya menambah beban pikiran serta kegalauan. kemudian berusaha  bersabar dalam menerima cobaan menjadi kunci utama untuk lebih ikhlas menjalani segala keputusan dari Allah swt.

Dengan penuh rasa optimis beliau pun menuju rumah sakit kemudian memasuki ruangan isolasi yang telah disediakan oleh tim medis. Sesekali beliau memperhatikan tim medis yang dilengkapi dengan pakaian alat pelindung diri (APD) sambil mempelajari komposisi maupun kegunaan dari setiap obat yang diberikan.

Setelah berita ini tersebar, iringan do’a serta dukurngan moril pun terus mengalir dari para keluarga, kerabat dekat, teman-teman, hingga para murid-muridnya. Bahkan beberapa dari mereka ada yang mengirimkan obat. Dan setelah diteliti, hampir seluruh obat yang dikirim memiliki komposisi yang sama. Yaitu bahan baku utamanya adalah jahe dan kunyit. Dimana kedua bahan alami ini memang sangat manjur untuk menambah imunitas tubuh.

Namun yang paling berkesan menurut beliau adalah do’a yang dikirimkan oleh orang-orang yang memberikan semangat serta dukungan moril kepadanya. Inilah salah satu tanda kekuasaan Allah bahwa Ia tidak akan memberikan ujian ataupun cobaan di luar kesanggupan dari makhluknya. Sesuai firman Allah dalam Q.S al-Baqarah ayat 286

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا..


Terjemah:

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

Kurang lebih 20 hari beliau melewati proses penyembuhan di rumah sakit, dan tetap profesional menjalankan tugasnya sebagai dosen maupun ketua prodi. Semua pekerjaannya pun diselesaikan dengan baik. Dengan menyadari bahwa kondisinya memang tidak fit, Ia pun selalu melalukan penyucian diri baik itu berupa wudhu ataupun mandi. Hal ini dilakukan semata-mata sebagai bentuk persiapan ketika ajal menjemput, maka ia wafat dalam keadaan suci.

Melewati hari-harinya diruang isolasi tentu tidaklah mudah, apalagi hanya sendiri di dalam ruangan tersebut. Namun beliau tidak pernah berputus asa, bahkan dalam kondisi yang seperti itu Ia merasa sangat dekat dengan Allah lewat ibadah yang Ia lakukan  baik itu shalat sunnah tahajjud maupun ibadah yang lainnya. Dan tak henti-hentinya beliau bermunajab kepada Allah agar diberikan kesembuhan.

Pengalaman beliau melewati masa-masa positif covid-19 membuat sebuah kesimpulan bahwa ternyata virus tersebut awalnya tidak terlalu berbahaya dan bahkan tidak menyebabkan kematian. Namun ketika punya penyakit bawaan, maka dengan cepat virus itu akan bekerja hingga meyebabkan kematian. Sekalipun demikian, perlu tetap waspada dan terus berikhtiar lewat do'a serta mengikuti anjuran protokol kesehatan dari pemerintah. dan yang terpenting adalah kita tidak boleh takut secara berlebihan. Sebab justru hal itu akan membuat imun kita melemah dan akhirnya mudah terserang penyakit.

Beliau juga menyampaikan saran agar senantiasa menjaga gizi dari setiap makanan yang kita makan. Karena hal itu dapat menambah imunitas tubuh. Serta memiliki rasa optimis bahwa kita bisa melawan virus tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa karena virus ini adalah wabah dan benar adanya, maka dari itu tidak boleh dipandang remeh. Sebab virus ini tidak mengenal entah itu orang beriman maupun tidak semuanya berpeluang terjangkiti. Olehnya itu patuh kepada anjuran pemerintah adalah bahagian dari pada bentuk ikhtiar disamping memperbanyak zikir maupun do’a agar kita senantiasa dijauhkan dari wabah tersebut.  

Dipenghujung wawancaranya, beliau menitipkan do’a agar supaya terhindar dari segala macam mara bahaya, bala, dan segala macam penyakit termasuk virus covid-19. Adapun do’anya sebagai berikut:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A'udzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Syarri Maa Khalaq

Artinya:

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya." (HR. Muslim)

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

    Kedua do’a ini dibaca setiap hari sebagai bentuk ikhtiar disamping protokol kesehatan yang sudah kita lakukan. Semoga wabah ini segera berakhir dan semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan serta perlindungan dari hal-hla yang membahayakan. Wallau ‘alam bish shawab.

 

 

Ternate, 26 Juli 2020

Irfan. S.Th.I.,M.Th.I

 

 

 

 


2 komentar:

  1. InsyaAllah yang ikhlas dan berkomitmen konsisten, akan diteguhkan. Menjadi ringan. Ada anugerah yang rahasia dan personal. Seperti para salafus salih yang mulai menulis dengan shalat sunnah dua rakaat. Al ilmu nur. Mudah2an Allah Swt., menilainya sebagai ibadah.

    BalasHapus

asasas

 sasasasas