Senin, 20 Juli 2020

Keajaiban Sabar dan Shalat (4) Modal Nekad Untuk Memikat

Keajaiban Sabar dan Shalat (4)

Modal Nekad Untuk Memikat

Oleh: Muhammad Irfan Hasanuddin

Kisah Pemuda Jomblo yang Sangat Mencintai Rasulullah | Muslim ... 

Masih tentang petualangan mencari pasangan hidup, dan kali ini berasal dari kawan saya ketika mengabdi di pesantren dulu. Ada sebuah keyakinan yang kami pegang teguh selama mengabdi dipesantren, untuk tidak pernah takut akan persoalan hidup, sekalipun gaji sangat jauh dari kata cukup. Akan tetapi kami yakin selalu ada berkah tersendiri dari honor mengajar yang kami terima.

Kami juga selalu yakin akan pertemuan dengan pasangan hidup (jodoh). Aneh tapi nyata, di Pesantren sangat mudah mendapatkan jodoh. Meskipun ada juga sebahagian yang agak lambat mendapatkannya. Tulisan saya sebelumnya mengatakan bahwa persoalan jodoh bukanlah persoalan siapa cepat ia dapat, melainkan ini persoalan kesabaran dalam penantian dan soal keyakinan akan sebuah ketentuan.

Menjemput jodoh tentu dibutuhkan yang namanya persiapan yang matang, mulai dari mental hingga persoalan materi. Apalagi di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan istilah uang panainya, olehnya itu jangan coba-coba datang melamar jika hal yang satu ini tidak terpenuhi, pasti akan di tolak.

Namun berbeda yang dilakukan oleh teman saya tersebut, yang hanya bermodalkan kata “nekad” pada saat meminang gadis pujaan hatinya. Ketika saya mewawancarainya, bahwa sudah sejauh mana persiapan uang panai nya?, Ia hanya menjawabnya dengan senyuman, sebuah ciri khas beliau ketika berinteraksi dengan orang lain. kemudian Ia mengatakan insya Allah nanti juga akan ada dengan sendirinya.

Bagiku ini adalah sebuah tawakkal tingkat tinggi, tidak gampang punya mental seperti itu, apalagi menghadapi keluarga yang punya kasta tinggi. Proses lamarannya pun berjalan dengan mulus nyaris tanpa hambatan, dan persoalan uang panai pun lepas dari pembahasan. Bahkan orang tua calon mempelai wanita mengatakan bahwa uang panai itu bisa diatur yang terpenting dari sebuah hubungan suci adalah agamanya.

Mendengar jawaban seperti itu, akhirnya teman saya tersebut makin memiliki kepercayaan diri, semacam film super hero yang jagoannya diberikan tambahan energi. Kemudahan-kemudahan yang  didapatkan menjadikan Ia sangat yakin bahwa dialah jodohnya.

Episode barupun telah dimulai. Hari demi hari Ia lalui dan tanpa terasa waktu yang telah disepakati bersama semakin dekat. Memang proses lamaran berjalan dengan mulus, akan tetapi bukan berarti tanpa hambatan. Apalagi uang panai tidak ditentukan sebelumnya. Namun keluarga calon mempelai wanita meminta kesanggupan dari teman saya untuk pelunasan beberapa perlengkapan pernikahan, misalnya seperti biaya cetak udangan, tenda perkawinan hingga biaya gedung. Tentu hal ini sangat berat untuk langsung diberikan, karena dari awal memang tidak ada persiapan, ya sudah menjadi konsekuensi meminang hanya dengan modal nekad. Ia pun terus memikirkan jalan keluarnya, sesekali saya memperhatikan dia termenung sambil mulutnya berkomat-kamit yang saya yakini pada saat itu pasti dia sedang berzikir.

Hidup dari keluarga yang sangat sederhana tentu tidak banyak yang bisa diharapkan. Jangankan harta simpanan, uang buat makan saja kadang tidak cukup. Sesekali Ia rela menahan lapar demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah buat modal nikahannya nanti. Ditambah lagi Jauh dari orang tua tentu sesuatu yang sangat berat apa lagi disaat-saat membutuhkan sumbangsih pemikiran maupun materi.

Orang tuanya Tinggal di pulau terluar dari pulau sulawesi. Dan butuh waktu yang lama ketika ingin sampai ke kota. Hidup di pulau tersebut tentu membutuhkan kesabaran yang ekstra, Jaringan lisrik, internet dan lain-lain nyaris terlupakan, artinya orang-orang di sana sudah terbiasa hidup dengan keadaan apa adanya tanpa mempermasalahkan fasilitas tersebut. Ditambah lagi alat trasnportasi yang hanya ada pada waktu-waktu tertentu saja, membuat orang-orang yang ada di pulau itu terisolir. Namun mereka tetap melalui hari-harinya dengan penuh kesyukuran kepada Tuhan yang maha esa.

Satu hal yang membuat saya salut kepada beliau, bahwa segala urusan atau permasalahan hidup Ia hadapi dengan senyuman, dan selalu meyakini akan adanya pertolongan dari Tuhan, serta senantiasa menghilangkan rasa ragu yang mendiami hatinya. Dengan penuh kesabaran serta shalat (do’a-do’a yang Ia panjatkan), satu persatu pertolonganpun datang. Ada yang menawarkan rumahnya buat dijadikan tempat resepsi, dan ada pula yang memberikannya bantuan berupa uang tunai dan lain sebagainya. Bahkan ketika mencari pinjaman kepada orang lain, orang tersebut tidak memberinya pinjaman melainkan memberikan saja bantuan secara cuma-cuma tanpa harus menggantinya. Walaupun tidak sesuai dengan jumlah yang diharapakan, setidaknya tidak terhitung hutang.

Inilah salah satu kekuasaan serta kasih sayang Allah yang Ia perlihatkan kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersabar serta istiqamah melaksanakan shalat. Akhirnya Ia pun melaksanakan ijab qabul serta resepsi pernikahan sesuai harapannya, dan terus melanjutkan kisah hidupnya. Saat ini Ia telah dikarunia dua orang anak serta sementara menyelesaikan program doktornya dibidang Hadis.

Diberikannya seorang hamba kemudahan dalam segala urusan, adalah bukti bahwa Allah sangat dekat dengan hamba-hamba-Nya. Sesuai dengan salah satu firman-Nya dalam Q.S al-Baqarah ayat 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Terjemah:

“apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran” 

Di samping ayat ini mengisyaratkan adanya kedekatan seorang hamba kepada Allah, Ia juga mengisyaratkan diterimanya do’a-do’a yang dipanjatkan oleh orang-orang yang tulus menyembah serta mentaati segala perintah-Nya. Olehnya itu bagi yang sementara berjuang untuk menjemput sang pujaan hati, iringilah setiap langkahmu dengan tawakkal, hiasilah perjuanganmu dengan rasa optimis, libatkan Allah dalam segala aktivitas serta jadikanlah sabar dan shalat sebagai nahkoda untuk menuju ke gerbang kebahagiaan dunia dan akhirat.

 

 

Ternate,21 Juli 2020

  


2 komentar:

  1. Mengawinkan spiritualitas dan kerja keras. Karakteristik org2 beriman, yang mengamalkan ajaran Sabar dan Shalat.
    Tulisan yg bagus.

    BalasHapus
  2. Terima kasih Pak Dr atas komentar nya

    BalasHapus

asasas

 sasasasas