Hari Ayah Nasional (antara peringatan dan penghargaan)
Oleh: Muhammad Irfan Hasanuddin
Selamat hari
Ayah, ........! statemen ini spontan viral di media sosial untuk memperingati
hari Ayah nasional yang jatuh pada setiap tanggal 12 November. Entah dari mana
awal mulanya, siapa yang memprakarsai, dan tujuannya apa hingga hari ini masih
menimbulkan segudang pertanyaan. Ada yang
mengatakan bahwa peringatan hari Ayah nasional pertama kali di deklarasikan
oleh anggota tim paguyuban satu hati, lintas agama dan budaya yang populer
dengan nama PPIP (Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi).
Pada peringatan
hari Ibu di Solo, tepatnya tahun 2014, PPIP mengadakan sayembara yang diikuti
oleh kalangan pelajar mulai dari tingkat SD, hingga tingkat Mahasiswa. Adapun tema yang diangkat yaitu menulis surat untuk
Ibu. Acaranya sangat meriah dan mendapatkan sambutan yang hangat dari para
peserta yang hadir pada saat itu. Dari hasil sayembara tersebut, dipilih
sekitar 70 surat yang terbaik kemudian dibukukan. Setelah kegiatan tersebut
berakhir, panitia mendapatkan masukan dari beberapa peserta yang menanyakan
kapan sayembara menulis surat untuk Ayah diadakan ?. anggota panitia pada saat
itu belum bisa memberikan jawaban karena belum ada hari yang ditetapkan oleh
pemerintah khususnya untuk memperingati hari Ayah. Namun setelah melalui kajian
yang panjang, akhirnya mereka kembali mendeklarasikan hari Ayah nasional yang
jatuh pada setiap tanggal 12 November.
Dihari yang sama
juga dilaksanakan deklarasi hari Ayah nasional di Maumere, Flores Nusa Tenggara
Timur. Dan diluncurkan sebuah buku yang berjudul “Kenangan untuk Ayah” berisikan 100 surat terbaik dari seluruh Indonesia,
tentunya telah melalui seleksi yang ketat. Setelah deklarasi, mereka
mengirimkan buku tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta keempat
Bupati yaitu daerah sabang, merauke, sangir Talaud dan Pulau Rote. Kemudian selanjutnya
setiap tahun diperingatilah hari Ayah nasional. Seperti halnya negara-negara
lain yang telah lebih dulu memperingatinya. Bahkan tercatat lebih dari 75 negara
yang telah memperingati father’s Day atau hari Ayah yang jatuh pada
pekan ketiga di bulan juni atau tepatnya setiap tanggal 21 Juni.
Peran ayah
dalam proses pengasuhan anak secara langsung memang hanya sekitar 27,9%, akan
tetapi perannya cukup sentral dalam keluarga. Karena dia adalah ujung tombak keberlangsungan
hidup keluarga. Dalam al-Qur’an sendiri perintah menghormati orangtua tidak pernah
terpisahkan antara Ibu dan Ayah. Seperti Halnya yang tergambar dari penggunaan kata الوالد ين pada
QS al-Isra’ ayat 23 :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ
وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ
أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا
وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Terjemah:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.
Pada ayat di atas, berbuat baik kepada orangtua menggunakan
huruf sambung Bi dan bukan huruf ila. Menurut pakar bahasa arab,
kata sambung Bi pada ayat di atas, mengandung makna al-Ilsha>q (
الإلصاق ) yaitu sesuatu yang menunjukkan hubungan
yang erat serta dekat antara dua hal atau lebih. Hal yang berbeda ketika
digunakan huruf ila yang
mengandung makna jarak, misalnya kita menuju ke Amerika dari Indonesia. Dengan demikian,
dari makna bahasa saja kita sudah mendapatkan pemahaman bahwa Allah tidak
menghendaki adanya jarak meskipun sedikit. Utamanya hal-hal yang berkaitan
dengan berbakti kepada kedua orangtua.
Antara anak dan orangtua harus memiliki hubungan yag erat,
dekat, bahkan lekat baik dari segi fisik, emosional, maupun spiritual. Olehnya itu
dengan adanya peringatan hari Ibu maupun hari Ayah nasional, diharapkan bagi seorang anak dapat meningkatkan
kesadaran diri untuk menghormati serta menghargai orangtuanya bukan hanya
sekedar perayaan simbolis semata.
Wallahu ‘alam bish shawa>b
Ternate 17 November 2020